Pages

Wednesday, December 4, 2019

Tirani Matahari Terbit “Sejarah Pendudukan Jepang”


Kedatangan “saudara tua” sebagaimana Jepang menyebut dirinya, mula-mula disambut dengan penuh harapan, tetapi kemudian mengecewakan. Pendudukan Jepang membuka sejarah baru bagi Indonesia, Amir Imran “Perang Pasifik, dan Jatuhnya Rezim Kolonial Belanda” dalam Taufik Abdullah dan A.B.Lapian (ed) 2012 dalam buku Sejarah Indonesia (Edisi Revisi, 2017).


Tentu saja kalian mengenal macam-macam merek kendaraan bermotor yang ada di sekitar kalian. Dari mana mayoritas asal produk-produk tersebut? Tentu kalian tidak asing dengan negara Jepang atau kita kenal dengan sebutan Negeri Matahari Terbit. Gambaran ini menunjukkan secara ekonomis begitu besar pengaruh dan dominasi Jepang di Indonesia. Seacara historis kita sudah memiliki pengalaman pahit pada saat negeri kita diduduki Jepang pada tahun 1945-1945. Secara ekonomis kekayaan negeri kita digunakan untuk kepentingan Jepang demi memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pengalaman tersebut seharusnya menjadi pembelajaran dalam menyikapi perkembangan pengaruh ekonomi Jepang saat ini.

Peninggalan penjajahan Jepang yang sampai sekarang masih dapat kita saksikan yaitu salah satunya adalah Gua Jepang. Gua Jepang atau sering disebut dengan Lubang Jepang di beberapa daerah di Indonesia hampir dapat dijumpai, contohnya di Bukit Tinggi, Sulawesi Utara, Papua, Bali, dan tempat-tempat lain. Pada masa pendudukan Jepang, Gua Jepang digunakan sebagai benteng perlindungan tentara Jepang dari serangan musuh. Gua itu dibangun dengan mengerahkan tenaga kerja murah, yang kemudian dikenal dengan istilah kerja paksa atau “Romusha”.

Propaganda Jepang mengenai tata pemerintahan baru, keberpihakan sebagai sesama bangsa Asia, dan janji akan kemerdekaan, memberi harapan bagi rakyat Indonesia. Kendati sempat dirusak oleh pemerintah Jepang yang represif, terutama dengan adanya program romusa, dorongan dan gerakan untuk mencapai kemerdekaan tetap digencarkan oleh kaum pergerakan baik secara terang-terangan maupun gerakan “bawah tanah” (Taufik Abdullah dan A.B. Lapian, (ed) 2012) dalam buku Sejarah Indonesia (Edisi Revisi, 2017).

Sumber. Sejarah Indonesia Edisi Revisi 2017

DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Sejarah Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

No comments:

Post a Comment