Pages

Saturday, June 15, 2019

ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN TANAH


TRAKTOR RODA DUA (HAND TRACTOR)

Traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller/hand tractor) adalah mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain pekerjaan pertanian dengan alat pengolah tanahnya digandengkan/dipasang di bagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efesiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan (trailer), dll (Kementan, 2015: 5).
Pada umumnya, traktor tangan digunakan pada lahan yang sempit dan banyak digunakan petani di Indonesia. Hal ini dikarenakan traktor tangan dapat berputar dengan tajam atau lintasan berputarnya yang sempit jika dibandingkan dengan mini traktor. Traktor tan
gan dengan daya yang kecil juga dapat digunakan pada kebun yang kecil (Garden Traktor), seperti untuk kebun sayuran organik dengan dengan sistem kelambu.
Traktor roda dua atau traktor tangan juga dapat mengolah tanah yang gembur dan dengan kelembaban tertentu, dan disesuaikan dengan kekuatan traktor tersebut. Oleh karena itu, traktor roda dua ini dapat dioperasikan pada lahan yang lembab atau basah dan tidak terlalau kering (Mundir, Tanpa Tahun: 8).
Berdasarkan kapasitasnya, traktor roda dua atau traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a.    Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
b.   Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
c.    Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp (Mundir, Tanpa Tahun: 8).



PENGOLAHAN TANAH PRIMER

Pengolahan tanah primer dilakukan untuk memotong, rnemecah dan membalik tanah. Alat-alat pengolahan tanah pertama ada beberapa macam. Macam-macam alat yang tradisional, yaitu : cangkul, sekrop, linggis, garpu, dan sabit. Sementara macam-macam alat yang modern, yaitu: bajak singkal, bajak piringan, dan bajak pahat. (Dinas Perkebunan Povinsi Jawa Timur. 2013: 6)
A.  Bajak singkal (moldboard plow)
Bajak singkal digunakan untuk untuk membalik tanah. Bagian dari bajak ini yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari tiga bagian utama, yaitu : singkal (moldboard), pisau (share), dan penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat dengan bagian yang disebut penyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam). Dilihat dari hasil kerjanya, bajak singkal dapat digolongkan atas bajak satu arah (one way) dan bajak dua arah (two ·way). (Dinas Perkebunan Povinsi Jawa Timur. 2013: 6-9).
B.  Bajak Piringan (disk plow)
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat ditarik oleh traktor, piringannya dapat berputar. Setiap piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan dan membantu dalam pembalikkan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat memotong tanah, bajak ini dilengkapi dengan roda alur belakang (rearfurrow wheel). Keuntungan dari menggunakan bajak ini adalah bajak ini cocok untuk semua jenis tanah (Dinas Perkebunan Povinsi Jawa Timur. 2013: 11-12).
C.  Bajak pahat (chisel plow)
Alat ini berbentuk tajak/pahat yang disusun pada suatu rangka. Digunakan untuk memecah tanah yang keras sampai ke kedalaman sekitar 45 cm. Dilengkapi dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman pemecah tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 2,5 sampai 5 em. Alat ini, tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah dan sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai (Dinas Perkebunan Povinsi Jawa Timur. 2013: 16).
Alat tradisional
1)     Cangkul
Cangkul adalah alat tradisional tangan yang digunakan untuk menggali, membalikkan dan mengeruk tanah. Alat ini berbentuk seperti huruf L atau tepatnya angka 7(tujuh) terbaik, karena bentuknya mempunyai sudut kemiringan tertentu dan memang seperti angka 7 yang dibalik. Cangkul terbuat dari dua bahan material yang berbeda, dari kayu pada pegangan dan dari besi di bagian mata pisau cangkul. Bagian-bagian cangkul:
a)     (Gagang/Doran*)
Dibuat dari kayu, kayu apa saja, bahkan ada juga  yang dibuat dari batang pohon kelapa. Batang dibuat sedemikian rupa hingga nyaman dalam genggaman tangan, lazimnya dibuat bulat dengan  diameter sekitar 3Cm. Panjang gagang sekitar 80cm. Lebih jelasnya silahkan Lihat gambar di atas.
b)     Penyambung (Bawak*)
Terbuat dari besi, bentuk penyambung seperti anakan cangkul, ada lubang dan pipih di depan, fungsinya menyambung antara gagang dan mata-pisau. Untuk daya tahan san kekuatan cangkul terletak di sini, jika bahannya bagus maka cangkul akan kuat dan tahan akan daya cungkit. Dan pembuatan penyambung yang terbaik memang melalui proses pengecoran.
c)     Mata-pisau (cangkul/ pacul*)
Ini terbuat dari besi yang ditempa. Proses pembuatan nya bisa anda baca, klik disini. Dalam proses pembuatannya diujung mata pisau disisipkan besi baja agar cangkul bisa tajam membelah tanah. Bentuk dari mata-pisau cangkul hanya lah persegi panjang diujung belakang ada cekungan bentuk hutuf U untuk dipasangkan dengan penyambung.

2)     Sekrop
Sekop adalah alat yang biasa digunakan untuk mengangkut pasir. Tetapi dengan bentuk yang mirip dengan cangkul, ternyata sekop bisa dipakai untuk pengolahan tanah primer.
Alat sekop ini terbuat dari lempengan drum bekas seperti halnya alat pertanian osrok. Sehingga alat ini tergolong ringan untuk dibawa. Sekop ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian kepala, bagian tengah, dan bagian pegangan. Pada bagian kepala ini berbentuk lempengan melebar sebagai bagian utamanya. Pada bagian tengah merupakan bagian pegangan vertikal berupa garan yang terbuat dari kayu. Sedangkan pada bagian pegangan atas / pegangan horizontal ini berbentuk segitiga. Pada sisi kanan dan kirinya terbuat dari lempengan drum bekas sedangkan bagian untuk memegang secara horizontal terdapat pula garan dari kayu. Cara menggunakan sekop ini yaitu dengan meletakkan tangan kiri pada bagian tengah dan tangan kanan pada bagian pegangan atas.

3)     Linggis
Linggis merupakan alat berbentuk memanjang dengan bentuk lancip disatu sisi dan bentuk bedher disisi yang lainnya. Namun ada juga linggis dengan bentuk lancip dikedua sisinya maupun dengan bentuk bedher dikedua sisinya. Linggis terbuat dari besi baja sehingga sangat kuat untuk menambang batu secara tradisional. Akan tetapi ada juga linggis yang terbuat dari besi biasa. Linggis jenis ini sering kita sebut dengan linggis rintik. Pada pengolahan tanah, linggis berfungsi untuk membersihkan tanah dari tumbuhan pengganggu seprti alang-alang.
4)     Garpu
Garpu adalah alat pertanian yang digunakan untuk meratakan pupuk di sawah dan terutama adalah pupuk kandang.  garpu terbuat dari lempengan drum bekas yang di pande hingga menjadi alat seperti tiga jari. Untuk bentuk dari alat ini yaitu berupa 3 jari besi dengan lubang corong pada bagian atasnya sebagai tempat untuk dipasangi garan sebagai pegangannya. garpu mempunyai corong untuk wadah garan yang sejajar dangan 3 jari besi.
5)     Sabit
Arit atau sabit adalah satu alat bantu pertanian sejenis pisau berbentuk melengkung yang digunakan untuk memotong berbagai jenis tumbuhan, rumput-rumputan, padi, jagung bahkan alat ini biasa digunakan untuk memotong kayu. Bagian dalam dari lengkungan berbentuk tajam, bentuk lengkung ini memudahkan dalam proses memotong dengan cara mengiris bagian bawah tanaman yang dipotong dengan cara mengayunkan seperti gerakan memarang dengan satu tangan, atau ketika untuk mengumpulkan rumput atau memanen tanaman padi tangan yang lain biasanya memegang pokok tanaman yang akan di tebas. Alat pertanian arit ini terbuat dari besi baja sehingga tidak akan peyok saat digunakan. Pada bagian pegangan arit atau sabit ini terbuat dari kayu yang disebut garan. Dengan di pasangnya garan ini akan memudahkan dalam penggunaannya sekaligus lebih enak untuk dibawa.
6)     Bajak singkal dengan penggerak hewan
Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal inilah yang paling sering digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak sapi atau kerbau sebagai sumber daya penariknya. Saat ini bajak singkal tidak hanya digerakkan oleh tenaga hewan, tetapi sudah menggunakan bahan bakar.


PENGOLAHAN TANAH SEKUNDER

Pengolahan tanah sekunder dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan tanah sekunder, tanah dapat menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan, dan dapat membuat alur untuk penanaman. Alat tradisionalnya sama dengan alat pengolahan tanah primer, sedangkan alat yang modernnya, yaitu: garu (harrow) dan perata dan penggembur (land roller dan pulverizer) (Kementan, 2015: 23-24).
1.   Garu (harrow)
A.  Garu piringan (disk harrow)
Garu ini digunakan untuk memotong rumput-rumput pada permukaan tanah, menghancurkan permukaan tanah, penyiangan, dan menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar. Garu piringan dapat mempunyai aksi tunggal (single action) apabila pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja dan dapat juga mempunyai aksi ganda (double action) apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam melempar tanah (Dinas Perkebunan Povinsi Jawa Timur. 2013: 18-19).
B.  Garu paku (spike tooth harrow)
Garu ini terdiri dari beberapa baris gigi (paku) yang diikatkan pada rangka. Garu ini digunakan untuk menghaluskan dan meratakan tanah setelah pembajakan, serta untuk penyiangan pada tanaman yang baru tumbuh (Dinas Perkebunan Povinsi Jawa Timur. 2013: 19).
C.  Garu rotari (rotary harrow)
Garu rotari terdiri atas ada 2 macam, yaitu: garu rotari cangkul (rotary hoe harrow) dan garu rotari silang (rotary cross harrow). Fungsi dari garu rotari ini adalah untuk menghancurkan tanah lebih intensif (Dinas Perkebunan Povinsi Jawa Timur. 2013: 21-22).
2.   Land Rollers dan Pulverizers
Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda yang disusun rapat pada satu as. Puingan piring dapat tajam atau bergerigi. Alat ini digunakan untuk penyelesaian dari proses pengolahan tanah untuk persemaian.


DAFTAR PUSTAKA



Kementan. 2015a. Modul Traktor Roda Dua (Hand Tractor). http://www.pertanian.go.id/pajale2015/i1.2.alsintan%202.%20Modul%20Traktor%20Roda%202%20(Hand%20Tractor).pdf [Diakses 15 April 2017].



Kementan. 2015b. Modul Traktor Roda Empat (Four Wheel Tractor). http://www.pertanian.go.id/pajale2015/i1.3.alsintan%203.%20Modul%20Traktor%20Roda%204.pdf. [Diakses 15 April 2017].



Mundir. Tanpa Tahun. Petunjuk Lapangan : Pengolahan Lahan Tanaman Padi. http://bp4k.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Pengolahan-Lahan-Padi-mun.pdf. [Diakses 15 April 2017].







Kesimpulan

Pengolahan lahan terbagi menjadi dua pengolahan lahan primer dan sekunder yang memiliki proses yang berbeda. Proses pengolahan lahan primer melakukan pemotongan, pemecahan dan pembalikan tanah, sedangkan proses pengolahan lahan sekunder bertujuan agar tanah itu menjadi gembur dan rata , tata air diperbaiki, sisa tanaman dan gulma dihancurkan, dan membuat alur penanaman. Oleh karena itu terdapat banyak alat-alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk membuat lahan tersebut dapat digunakan sebagai lahan pertanian.

No comments:

Post a Comment