TRAKTOR
RODA DUA (HAND TRACTOR)
Traktor
roda dua atau traktor tangan (power
tiller/hand tractor) adalah mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk
mengolah tanah dan lain-lain pekerjaan pertanian dengan alat pengolah tanahnya
digandengkan/dipasang di bagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efesiensi
tinggi, karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu
yang bersamaan. Traktor roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat juga
berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat
prosesing, gandengan (trailer), dll
(Kementan, 2015: 5).
Pada umumnya, traktor tangan digunakan pada lahan yang
sempit dan banyak digunakan petani di Indonesia. Hal ini dikarenakan traktor
tangan dapat berputar dengan tajam atau lintasan berputarnya yang sempit jika
dibandingkan dengan mini traktor. Traktor tan
gan dengan daya yang kecil juga dapat digunakan pada
kebun yang kecil (Garden Traktor), seperti
untuk kebun sayuran organik dengan dengan sistem kelambu.
Traktor
roda dua atau traktor tangan juga dapat mengolah tanah yang gembur dan dengan
kelembaban tertentu, dan disesuaikan dengan kekuatan traktor tersebut. Oleh
karena itu, traktor roda dua ini dapat dioperasikan pada lahan yang lembab atau
basah dan tidak terlalau kering (Mundir, Tanpa Tahun: 8).
Berdasarkan
kapasitasnya, traktor roda dua atau traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
a.
Traktor tangan
berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
b.
Traktor tangan
berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
c.
Traktor tangan
berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp (Mundir, Tanpa Tahun: 8).
PENGOLAHAN
TANAH PRIMER
Pengolahan
tanah primer dilakukan untuk memotong, rnemecah dan membalik tanah. Alat-alat
pengolahan tanah pertama ada beberapa macam. Macam-macam alat yang tradisional,
yaitu : cangkul, sekrop, linggis, garpu, dan sabit. Sementara macam-macam alat
yang modern, yaitu: bajak singkal, bajak piringan, dan bajak pahat. (Dinas
Perkebunan Povinsi Jawa Timur. 2013: 6)
A. Bajak singkal (moldboard
plow)
Bajak
singkal digunakan untuk untuk membalik tanah. Bagian dari bajak ini yang
memotong dan membalik tanah disebut bottom.
Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom
atau lebih. Bottom ini dibangun dari tiga
bagian utama, yaitu : singkal (moldboard),
pisau (share), dan penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut
diikat dengan bagian yang disebut penyatu (frog).
Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame)
melalui batang penarik (beam). Dilihat
dari hasil kerjanya, bajak singkal dapat digolongkan atas bajak satu arah (one way) dan bajak dua arah (two ·way). (Dinas Perkebunan Povinsi
Jawa Timur. 2013: 6-9).
B. Bajak Piringan (disk
plow)
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik
melalui bantalan (bearing), sehingga
pada saat ditarik oleh traktor, piringannya dapat berputar. Setiap piringan
biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper)
yang berguna untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan dan membantu
dalam pembalikkan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi
saat memotong tanah, bajak ini dilengkapi dengan roda alur belakang (rearfurrow wheel). Keuntungan dari
menggunakan bajak ini adalah bajak ini cocok untuk semua jenis tanah (Dinas
Perkebunan Povinsi Jawa Timur. 2013: 11-12).
C. Bajak pahat (chisel
plow)
Alat ini berbentuk tajak/pahat yang disusun pada suatu
rangka. Digunakan untuk memecah tanah yang keras sampai ke kedalaman sekitar 45
cm. Dilengkapi dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur
kedalaman pemecah tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 2,5 sampai 5 em.
Alat ini, tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah
tanah dan sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai (Dinas Perkebunan
Povinsi Jawa Timur. 2013: 16).
1)
Cangkul
Cangkul adalah alat tradisional tangan yang
digunakan untuk menggali, membalikkan dan mengeruk tanah. Alat ini berbentuk
seperti huruf L atau tepatnya angka 7(tujuh) terbaik, karena bentuknya
mempunyai sudut kemiringan tertentu dan memang seperti angka 7 yang dibalik.
Cangkul terbuat dari dua bahan material yang berbeda, dari kayu pada pegangan
dan dari besi di bagian mata pisau cangkul. Bagian-bagian cangkul:
a)
(Gagang/Doran*)
Dibuat dari kayu, kayu apa saja, bahkan ada
juga yang dibuat dari batang pohon
kelapa. Batang dibuat sedemikian rupa hingga nyaman dalam genggaman tangan,
lazimnya dibuat bulat dengan diameter
sekitar 3Cm. Panjang gagang sekitar 80cm. Lebih jelasnya silahkan Lihat gambar
di atas.
b)
Penyambung
(Bawak*)
Terbuat dari besi, bentuk penyambung seperti
anakan cangkul, ada lubang dan pipih di depan, fungsinya menyambung antara
gagang dan mata-pisau. Untuk daya tahan san kekuatan cangkul terletak di sini,
jika bahannya bagus maka cangkul akan kuat dan tahan akan daya cungkit. Dan
pembuatan penyambung yang terbaik memang melalui proses pengecoran.
c)
Mata-pisau
(cangkul/ pacul*)
Ini terbuat dari besi yang ditempa. Proses
pembuatan nya bisa anda baca, klik disini. Dalam proses pembuatannya diujung
mata pisau disisipkan besi baja agar cangkul bisa tajam membelah tanah. Bentuk
dari mata-pisau cangkul hanya lah persegi panjang diujung belakang ada cekungan
bentuk hutuf U untuk dipasangkan dengan penyambung.
2)
Sekrop
Sekop adalah alat yang biasa digunakan untuk mengangkut pasir. Tetapi dengan bentuk yang
mirip dengan cangkul, ternyata sekop bisa dipakai untuk pengolahan tanah
primer.
Alat sekop ini terbuat dari lempengan drum
bekas seperti halnya alat pertanian osrok. Sehingga alat ini tergolong ringan
untuk dibawa. Sekop ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian kepala, bagian
tengah, dan bagian pegangan. Pada bagian kepala ini berbentuk lempengan melebar
sebagai bagian utamanya. Pada bagian tengah merupakan bagian pegangan vertikal
berupa garan yang terbuat dari kayu. Sedangkan pada bagian pegangan atas /
pegangan horizontal ini berbentuk segitiga. Pada sisi kanan dan kirinya terbuat
dari lempengan drum bekas sedangkan bagian untuk memegang secara horizontal
terdapat pula garan dari kayu. Cara menggunakan sekop ini yaitu dengan
meletakkan tangan kiri pada bagian tengah dan tangan kanan pada bagian pegangan
atas.
3)
Linggis
Linggis merupakan alat berbentuk memanjang
dengan bentuk lancip disatu sisi dan bentuk bedher disisi yang lainnya. Namun
ada juga linggis dengan bentuk lancip dikedua sisinya maupun dengan bentuk
bedher dikedua sisinya. Linggis terbuat dari besi baja sehingga sangat kuat
untuk menambang batu secara tradisional. Akan tetapi ada juga linggis yang
terbuat dari besi biasa. Linggis jenis ini sering kita sebut dengan linggis
rintik. Pada pengolahan tanah, linggis berfungsi untuk
membersihkan tanah dari tumbuhan pengganggu seprti alang-alang.
4)
Garpu
Garpu adalah alat pertanian yang digunakan untuk
meratakan pupuk di sawah dan terutama adalah pupuk kandang. garpu terbuat dari lempengan drum bekas
yang di pande hingga menjadi alat seperti tiga jari. Untuk bentuk dari alat ini
yaitu berupa 3 jari besi dengan lubang corong pada bagian atasnya sebagai
tempat untuk dipasangi garan sebagai pegangannya. garpu mempunyai corong
untuk wadah garan yang sejajar dangan 3 jari besi.
5)
Sabit
Arit atau sabit adalah satu alat bantu pertanian sejenis pisau
berbentuk melengkung yang digunakan untuk memotong berbagai jenis tumbuhan,
rumput-rumputan, padi, jagung bahkan alat ini biasa digunakan untuk memotong
kayu. Bagian dalam dari lengkungan berbentuk tajam, bentuk lengkung ini memudahkan dalam
proses memotong dengan cara mengiris bagian bawah tanaman yang dipotong dengan
cara mengayunkan seperti gerakan memarang dengan satu tangan, atau ketika untuk
mengumpulkan rumput atau memanen tanaman padi tangan yang lain biasanya
memegang pokok tanaman yang akan di tebas. Alat pertanian arit ini terbuat dari
besi baja sehingga tidak akan peyok saat digunakan. Pada bagian pegangan arit
atau sabit ini terbuat dari kayu yang disebut garan. Dengan di pasangnya garan ini akan memudahkan
dalam penggunaannya sekaligus lebih enak untuk dibawa.
6)
Bajak
singkal dengan penggerak hewan
Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua.
Di Indonesia bajak singkal inilah yang paling sering digunakan oleh petani
untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak sapi atau kerbau sebagai
sumber daya penariknya. Saat ini bajak singkal tidak hanya digerakkan oleh
tenaga hewan, tetapi sudah menggunakan bahan bakar.
PENGOLAHAN
TANAH SEKUNDER
Pengolahan
tanah sekunder dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan tanah sekunder,
tanah dapat menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan
tumbuhan pengganggu dihancurkan, dan dapat membuat alur untuk penanaman. Alat
tradisionalnya sama dengan alat pengolahan tanah primer, sedangkan alat yang
modernnya, yaitu: garu (harrow) dan perata
dan penggembur (land roller dan pulverizer) (Kementan, 2015: 23-24).
1.
Garu (harrow)
A. Garu piringan (disk
harrow)
Garu ini digunakan
untuk memotong rumput-rumput pada permukaan tanah, menghancurkan permukaan
tanah, penyiangan, dan menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar. Garu
piringan dapat mempunyai aksi tunggal (single
action) apabila pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah
saja dan dapat juga mempunyai aksi ganda (double
action) apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di
belakang dalam melempar tanah (Dinas Perkebunan Povinsi Jawa Timur. 2013:
18-19).
B. Garu paku (spike
tooth harrow)
Garu ini terdiri
dari beberapa baris gigi (paku) yang diikatkan pada rangka. Garu ini digunakan
untuk menghaluskan dan meratakan tanah setelah pembajakan, serta untuk
penyiangan pada tanaman yang baru tumbuh (Dinas Perkebunan Povinsi Jawa Timur.
2013: 19).
C. Garu rotari (rotary
harrow)
Garu rotari
terdiri atas ada 2 macam, yaitu: garu rotari cangkul (rotary hoe harrow) dan garu rotari silang (rotary cross harrow). Fungsi dari garu rotari ini adalah untuk
menghancurkan tanah lebih intensif (Dinas Perkebunan Povinsi Jawa Timur. 2013:
21-22).
2.
Land
Rollers dan Pulverizers
Alat ini
menyerupai piring-piring atau roda-roda yang disusun rapat pada satu as.
Puingan piring dapat tajam atau bergerigi. Alat ini digunakan untuk
penyelesaian dari proses pengolahan tanah untuk persemaian.
DAFTAR
PUSTAKA
Kementan. 2015a. Modul Traktor Roda Dua (Hand Tractor). http://www.pertanian.go.id/pajale2015/i1.2.alsintan%202.%20Modul%20Traktor%20Roda%202%20(Hand%20Tractor).pdf
[Diakses 15 April 2017].
Kementan.
2015b. Modul Traktor Roda Empat (Four
Wheel Tractor). http://www.pertanian.go.id/pajale2015/i1.3.alsintan%203.%20Modul%20Traktor%20Roda%204.pdf.
[Diakses 15 April 2017].
Mundir. Tanpa Tahun. Petunjuk Lapangan : Pengolahan Lahan Tanaman Padi. http://bp4k.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Pengolahan-Lahan-Padi-mun.pdf.
[Diakses 15 April 2017].
Kesimpulan
Pengolahan lahan
terbagi menjadi dua pengolahan lahan primer dan sekunder yang memiliki proses
yang berbeda. Proses pengolahan lahan primer melakukan pemotongan, pemecahan
dan pembalikan tanah, sedangkan proses pengolahan lahan sekunder bertujuan agar
tanah itu menjadi gembur dan rata , tata air diperbaiki, sisa tanaman dan gulma
dihancurkan, dan membuat alur penanaman. Oleh karena itu terdapat banyak
alat-alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk membuat lahan tersebut dapat
digunakan sebagai lahan pertanian.