Pages

Wednesday, August 29, 2018

Laporan Image Procesing (Pengolahan Citra)


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
        Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dari waktu ke waktu mengakibatkan pola yang instan bagi masyarakat. Perkembangan tersebut memberi dampak yang beragam, baik dampak positif dan negatif. Salah satu dampak positif dari perkembangan zaman yaitu mudahnya memanipulasi data untuk menentukan suatu golongan atau grading dengan cara mengolah gambar tersebut agar mendapat nilai keseragaman yang sama.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Image Procesing
             
            Munir (Tanpa Tahun : 3) mengatakan, secara harafiah citra adalah gambar yang berada pada bidang 2 dimensi. Sedangkan dari sudut pandang matematis citra berfungsi sebagai penerus dari intensitas warna dari bidang 2 dimensi tersebut. Sumber cahaya akan menerangi objek dilanjutkan dengan pemantulan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut dan kemudian pantulan tersebut dapat dilihat oleh mata kita, dan alat-alat optik seperti kamera, scaner dan lain-lain.
             Menurut Putra (2010: 19) Image Processing atau dalam bahasa Indonesia Pengolahan Citra adalah suatu teknologi visual yang digunakan untuk mengamatisuatu objek tanpa berhubungan langsung dengan objek tersebut melainkan menggunakan bantuan komputer. Pengolahan citra merujuk pada pemrosesan gambar 2 dimensi menggunakan komputer. Citra digital biisa diartikan sebagai sebuah larik (array)  yang memiliki nilai bit tertentu. Suatu citra juga dapat didefinisikan sebagai fungsi f(x,y) yang memiliki ukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y koordinat spasial, dam amplitudo f berhingga (finite) dan bernilai diskrit maka dapat dikatakan citra tersebut adalah intra digital.
             Munir (Tanpa Tahun : 91) mengatakan, pengolahan citra dapat didefinisikan sebagai proses perbaikan citra tersebut menjadi lebih baik. Salah satu bentuk pengolahan citra yang sering dilakukan yaitu pemampatan citra, meningkatkan kecerahan citra, pengubahan histogram citra, penajaman, pengubahan geometrik. Mengetahui kandungan warna pada citra. Penghilangan derau (niose) pada citra dan lain-lain.
              Menurut Munir ( Tanpa Tahun: 185) Pada citra yang memiliki warna digunakan model RGB (Red-Green-Blue), satu citra berrwarna dinyatakan sebagai 3 buah matrik grayscale yang berupa matrik untuk Red (R-layer menyatakann derajat kecerahan untuk warna merah), matrik Green (G-layer menyatakan derajat kecerahan untuk warna hijau) dan matrik untuk Blue (B-layer menyatakan derajat kecerahan untuk warna biru). Dari penggolongan diatas, untuk menyajikan warna tertentu dapat dengan mudah dilakukan dengan mencampurkan ketiga warna dasar RGB. Selain warna RGB, terdapat warna HSI (Hue), (Saturation), dan (Intensity). Intensity menyatakan banyaknya cahaya yang diterima mata tanpa memperdulikan warna yang nilai berkisar antara hitam putih. Hue menyatakan warna sebenarnya yang digunakan untuk membedakan warna-warna. Saturation menyatakan tingkat kemurnian warna cahaya, yaitu mengindikasikan seberapa banyak warna putih pada warna.
3.2 Penerapan Image Procesing di Kehidupan Nyata
             Menurut Putra (2010: 3-14) penerapan Image Procesing atau pengolahan citra dibedakan dan dapat diklasifikasikan berdasarkan bidang sebagai berikut:
3.2.1 Penerapan Citra Digital pada Bidang Biomedis
               Pengolahan citra digital atau pengolahan citra pada bidang medis biasanya digunakan untuk mendeteksi macam-macam penyakit yang berada pada tubuh dengan memanfaatkan dan menginterpretasikan sinar x (x ray) dan juga mampu mendapat pencitraan organ dalam tubuh manusia secara jelas dengan menggunakan scanner MRI.
3.2.2 Penerapan Citra Digital pada Bidang Pengindraan Jarak Jauh
               Penerapan citra digital pada bidang pengindraan jarak jauh yang umum di jumpai yaitu pada aplikasi Google maps atau pun Google earth. Dengan memanfaatkan pengolahan citra dapat diketahui informasi-informasi penting seperti hutan, sungai, jalan, daratan, samudera dan lain-lain.
3.2.3 Penerapan Citra Digital pada Bidang Fotografi
              Bidang fotografi digunakan oleh astronom untuk melakukan pengukuran posisi dan jarak suatu bintang dari foto udara. Tak hanya itu para fisikawan juga menggunakan citra dari gelembung hidrogen untuk melakukan penelitian penting.
3.2.4 Penerapan Citra Digital pada Bidang Desain Visual
               Pembuatan desain dengan arsitektur umumnya memanfaatkan pengolahan citra sebelum membangun bangunan secara nyata. Pengolahan citra akan mempermudah arsitek untuk memperjelas rancangan-rancangan yang akan dikerjakannya.
3.2.5 Penerapan Citra Digital pada Bidang Biometrika
              Pada bidang biometrika pengolahan citra dilakukan untuk memberikan pengamanan suatu sistem. Salah satu pemanfaatan yang paling umum digunakan yaitu penggunaan sidik jari, iris mata, wajah dan lain-lain untuk mengenali seseorang.
3.2.6 Penerapan Citra Digital pada bidang Volumetrik
               Perkembangan citra digital digunakan dalam dunia komputer grafis untuk merekonstruksi suatu citra 3 dan 2 dimensi.
3.2.7 Penerapan Citra Digital untuk Meneliti Proses Dinamis
               Contoh penelitian proses dinamis yang menggunakan bantuan dari pengolahan citra yaitu pada ilmu botani. Pada bidang ilmu tersebut pengolahan citra digital digunakan untuk mengatur mekanisme pertumbuhan tanaman tersebut.
3.2.8 ORC
            ORC (Optical Character Recognition) adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengenali objek. Alat tersebut akan mengidentifikasi citra huruf untuk kemudian diubah dalam bentuk tulisan. ORC juga digunakan pada industri seperti elektronik untuk mengenali label pada circuit board.
3.2.9 Image Retrieval atau Image Querying
               Image retrieval yaitu proses pengolahan citra yang membantu pengguna untuk mencari suatu citra yang terdapat pada database citra berdasarkan query atau permintaan dari pengguna.
3.2.10 Penerapan Citra Digital pada Bidang Pemampatan Citra dan Video
                 Pemampatan atau pemotongan citra ataupun video mengalami perkembangan yang sangat pesat akhir-akhir ini. Kehadiran pengolah citra sangat membantu proses pemampatan tersebut karena mampu mendapatkan citra dan video dengan rasio yang cukup tinggi.
3.2.11 Identifikasi Objek-objek pada Suatu Citra
               Pengolahan citra digital mampu mengidentifikasi jenis dan banyaknya objek pada suati citra. Contohnya penerapan yaitu perhitungan sel darah merah yang rusak.

No comments:

Post a Comment